Tawuran merupakan satu di antara bentuk kenakalan remaja yang biasanya dilakukan oleh pelajar maupun mahasiswa.
Saat tawuran, mereka pun tak ragu membawa senjata tajam untuk melukai korbannya. Tak jarang tawuran menelan korban jiwa akibat kebrutalannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tawuran adalah perkelahian massal atau perkelahian yang dilakukan secara beramai-ramai.
Pendapat lain mengatakan tawuran adalah satu di antara kegiatan interaksi manusia yang saling merugikan, karena satu pihak dengan pihak yang lain berusaha saling menyakiti secara fisik baik dengan atau tanpa alat bantu.
Kasus tawuran pelajar hampir pernah terjadi di seluruh daerah Indonesia. Kasus-kasus tersebut seringnya terjadi di kota besar. Namun, tidak menutup kemungkinan tawuran terjadi di kota-kota lebih kecil.
Berbagai macam penyebab yang membuat para pelajar melakukan tawuran, diantaranya Masa-masa Krisis Identitas pada Remaja, Kontrol Diri yang Lemah, Tidak Mampu Menyesuaikan Diri, Pengaruh Media, Kurangnya Pengawasan Orang Tua, Tekanan Teman Sebaya.
Maka dari itu, penting untuk merubah mindset negatif yang ada pada masa remaja.
Sebelum kita masuk pada soal bagaimana merubah mindset pelajar agar tidak melakukan aksi tawuran, kita pahami dulu apa itu mindset.
Apa Itu Mindset? Kalau di terjemahkan ke dalam bahasa indonesia, tentu kita sudah tahu bahwa mindset itu adalah pola pikir. Tetapi tidak sesederhana itu.
Saya ingin menggambarkan mindset sebagai program komputer. Buat kamu yang paham tentang komputer, tentu tahu bahwa komputer bekerja sesuai dengan program yang sudah terinstall di dalamnya.
Kita bisa menggunakan komputer itu untuk menulis artikel, atau mengelola keuangan, atau melakukan presentasi, tergantung dari apakah ada program tersebut di dalam komputer itu. Jadi program-program yang ada di dalam komputer tersebut, akan menentukan bagaimana komputer itu akan berjalan.
Nah, begitu juga halnya dengan mindset. Tubuh dan pikiran kita ibarat sebuah komputer. Tubuh fisik adalah bagian “hardware.” Sementara pikiran dan akal adalah “software”-nya.
Sementara mindset adalah program-program yang ter-instal di dalam software pikiran kita.
Bagaimana cara kita hidup, bertindak, berpikir dan bekerja, semua ditentukan oleh program ini.
PENTINGNYA MERUBAH MINDSET
Para pakar menyebutkan bahwa 95% hidup kita ditentukan oleh program yang ada di pikiran bawah sadar. Dengan kata lain mindset itulah yang mengatur nasib dan hidup kita.
Inilah pentingnya mengapa kita perlu secara sadar membangun mindset positif dan memberdayakan.
Contoh
Ada orang yang hidupnya sial melulu. Berbagai kemalangan selalu saja menimpanya.
Bukan sekali dua kali, tetapi hampir setiap saat. Dan dia tidak tau kenapa itu bisa terjadi.
Sebagian orang akan bilang, ini karena dia lahir dari keluarga yang pas-pasan. Atau mungkin karena ia tidak berpendidikan. Atau karena ada faktor gaib yang merundungi hidupnya setiap waktu.
Bisa jadi itu benar, tetapi faktornya akan sangat sedikit sekali.
Yang paling menentukan adalah program yang ada di pikiran bawah sadar orang tersebut, membuatnya menjalani hidup seperti itu.
Sebaliknya, sebagai contoh mindset positif..
Ada orang yang begitu berprestasi, hidupnya sukses. Keluarganya bahagia. Ia diterima hampir di setiap pekerjaan yang dilamarnya. Singkatnya hidupnya dipenuhi keberuntungan.
Kenapa bisa begitu?
Ya… karena program dalam pikirannya membuatnya seperti itu.
Nah, Kalau kita ingin hidup bahagia, sukses dan bermakna, maka kita perlu membangun mindset positif ini dengan benar ke dalam software pikiran kita.
Tahapan Merubah Mindset Negatif Menjadi Mindset Positif
Hati atau Qalbu, ini secara identik adalah apa yang oleh ilmuan disebut sebagai “Pikiran Bawah Sadar.” Dengan kata lain, bahwa hati itu tak lain dan tak bukan adalah pikiran bawah sadar itu sendiri.
Sebagaimana kata para ilmuwan bahwa pikiran bawah sadar mempengaruhi 95% keseluruhan hidup kita.
Nah, agar kita bisa membangun mindset positif ke dalam diri, tentu kita harus menggunakan cara-cara yang dapat diterima oleh hati.
Banyak orang yang belajar (membangun mindset) hanya menggunakan kekuatan logika semata. Ini membuat apa yang dipelajari itu tidak bisa tertanam secara kuat ke dalam pikiran bawah sadar.
Agar bisa tertanam secara kuat, tentu kita harus menggunakan cara-cara yang bisa diterima oleh hati. Istilahnya, “dari hati ke hati.”
Ada 3 tahapan yang perlu dilakukan agar hati kita bukan hanya bersih, tetapi juga memiliki mindset positif yang memberdayakan. Cara membentuk mindset positif diantaranya adalah sebagai berikut.
- Mengenali program jahat yang sudah lebih dulu terinstall
- Membuka pikiran agar siap menerima mindset baru
- Proses menginstall mindset itu dengan bahasa hati.
3 Langkah Membangun Mindset Positif Ke Dalam Pikiran Bawah Sadar
Untuk bisa membangun mindset positif penting buat kamu agar mengikuti langkah-langkah ini dengan benar. Lakukan hingga sedetail mungkin. Agar hasil yang dapatkan bisa benar-benar maksimal.
Mengenali Program Jahat Yang Ada
Sebelum bisa menginstal mindset baru, kita perlu memastikan untuk membuang mindset negatif yang selama ini menghambat kita. Sebab aturan dalam pikiran bawah sadar menyebutkan bahwa tidak boleh ada 2 mindset yang bertentangan di pikiran bawah sadar. Kapanpun hal itu terjadi, maka yang akan dipertahankan adalah mindset yang sudah terlebih dahulu ada.
Jadi mindset baru yang positif, tidak akan bisa tertanam jika masih ada mindset negatif yang bercokol.
Nah, karena itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menggali dan menelaah program-program yang sudah terinstall di pikiran bawah sadar kita selama ini.
Untuk melakukannya, coba cari tahu masalah yang ada dalam hidupmu. Kemudian gali kenapa masalah itu sampai bisa muncul.
Sebagai contoh
Masalah: Malas bangun pagi
Kenapa?
Penyebab 1: Malas ke kantor
Kenapa?
Penyebab 2: Gak minat dengan pekerjaan
Kenapa?
Penyebab 3: Ingin buka usaha sendiri
Kenapa?
Penyebab 4: Ingin memiliki kebebasan uang dan waktu
Kenapa?
Penyebab 5: Ingin hidup bahagia bersama keluarga dan anak istri.
Maka..
Mindset penghambat: “Agar bisa bahagia bersama keluarga harus punya usaha sendiri.”
Inilah program jahat yang membuatnya malas bangun pagi. Program di pikiran ini memang biasanya polanya berbunyi, “Jika X, maka Y”.
Nah, tugas kita selanjutnya adalah men-challenge mindset ini. Apakah mindset ini valid? Apakah mindset ini benar? Apakah penting?
Maka dibutuhkanlah langkah kedua…
Membuka Pikiran Untuk Siap Menerima Mindset Baru
Setelah ketemu program jahat yang terlanjur ada di pikiran bawah sadar selama ini, maka kita tidak serta merta bisa menghapus program itu kemudian menggantinya dengan program baru.
Mengapa?
Sebab pikiran bawah sadar, memiliki satpam penjaga yang disebut dengan Reticular Activating System atau RAS. Dalam bahasa indonesia biasa disebut sebagai “faktor kritis”.
Satpam ini berfungsi menyaring informasi sebelum bisa masuk ke PBS.
Nah, agar bisa menanamkan mindset baru, kita perlu mengurangi peran si satpam ini. Salah satu caranya adalah dengan sikap rendah hati.
Mau dan bersedia membuka pikiran dan hati untuk belajar hal-hal baru. Mulailah untuk membaca buku-buku positif yang berkaitan dengan mindset lama kamu. Atau carilah guru, mentor, atau coach yang bisa mengajari tentang mindset baru.
Pada saat ini, kita akan mendapatkan informasi yang bisa melawan arogansi dari si faktor kritis kita.
Sehingga pada saat nanti kita menginstall dan membangun mindset positif yang baru, maka pikiran kita sudah terbuka lebar dan siap menerimanya.
Menginstall Mindset Baru dengan Prinsip Hypnosis
Setelah hati dan pikiran bawah sadar kita bersih, barulah ia siap untuk menerima mindset baru dengan mudah.
Nah di langkah ketiga ini kita akan melakukan instalasi program baru di pikiran bawah sadar dengan menggunakan prinsip hipnosis.
Mengapa hypnosis?
Di bagian awal saya menyebutkan bahwa kita perlu menggunakan bahasa hati agar program kita bisa diterima. Nah, Hypnosis adalah serangkaian cara dan metode untuk berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar (hati).
Jadi ada hal yang perlu diperhatikan untuk menginstall dan membangun mindset positif yang baru ke dalam pikiran bawah sadar (hati) kita.
Menggunakan pola bahasa hypnotic
Di dalam hypnosis adalah pola-pola bahasa yang bisa menyentuh hati (pikiran bawah sadar) kita secara langsung.
Maka sebelum menginstall program, kita perlu menyiapkan kata-kata mindset positif yang akan kita masukkan.
Beberapa aturan pola bahasa hypnotic yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
Menggunakan kalimat positif. Hindari menggunakan kata ‘tidak’, ‘jangan’ atau ‘bukan’.
Seperti “Aku bahagia” bukannya, “Aku tidak sedih”.
Menggunakan present tense (waktu sekarang). Misalnya “Saat ini saya bahagia” bukannya “besok saya bahagia” atau “saya akan bahagia”.
Menggunakan struktur “jika X, maka Y”. Contoh “Jika saya menjalani hidup dengan ikhlas, maka saya akan bahagia.” Tidak melulu harus pakai kata jika-maka, bisa juga menggunakan kata lain tetapi pola strukturnya tetap sama. Contoh; “Setiap kali saya bangun pagi, saya menjadi semakin bersemangat dan bersemangat.”
- Waktu Melakukan Affirmasi
Sebenarnya tidak ada waktu khusus untuk melakukan affirmasi. Hanya saja penting untuk melakukan affirmasi pada saat kondisi pikiran kita dalam keadaan rileks, nyaman dan fokus.
Dalam hipnosis dikenal istilah gelombang otak.
Nah, salah satu cara agar affirmasi yang kita input ke pikiran bawah sadar bisa masuk adalah pada saat otak kita berada dalam kondisi alfa atau theta.
Kamu bisa meluangkan waktu khusus untuk relaksasi, atau juga bisa memanfaatkan waktu-waktu alami seperti pada saat sebelum tidur dan sesaat setelah bangun tidur.
Inilah kondisi alfa yang alami yang baik untuk menginput satu program atau mindset ke dalam pikiran bawah sadar.
- Melibatkan Emosi
Di awal dikatakan bahwa kita perlu menggunakan bahasa hati, agar sugesti yang kita masukkan itu bisa menjad kuat.
Nah, emosi itulah bahasa hati.
Sehingga kamu perlu menghayati setiap kata-kata mindset positif yang akan kamu masukkan. Resapi dan libatkanlah emosi di dalamnya.
Ini membuat sugesti itu akan menembus si satpam penjaga tadi secara langsung.
- Repetisi
Prinsip yang keempat ini adalah yang paling penting. Bahwa kita harus melakukan affirmasi itu berulang-ulang.
Segala informasi yang diulang-ulang akan masuk ke pikiran bawah sadar. Dan diterima sebagai sebuah kenyataan.
Ucapkanlah affirmasi anda sesering mungkin.
Nah, itulah 4 prinsip yang perlu diperhatikan agar proses membangun mindset positif ke dalam pikiran bawah sadar bisa menjadi optimal.
Membangun mindset positif bukanlah sesuatu yang mustahil. Bukan pula sesuatu yang sulit. Dengan motivasi mindset yang tepat, dan cara atau teknik yang benar, maka kamu bisa memiliki mindset apapun yang kamu inginkan.
Itulah ketiga langkah praktis membangun mindset yang positif dan memberdayakan.
Ketiganya adalah;
- Menggali mindset/program penghambat yang selama ini ada di PBS
- Membuka hati dan pikiran agar siap menerima mindset baru
- Menginstall mindset positif dengan prinsip hypnosis.
Nah, dari ketiga langkah ini, yang mana menurut kamu yang paling menarik?